Powered by Blogger.

Archive

Recent Videos

JUAL KUTUT BANGKOK

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya sehingga dapat terbentuk  Budidaya Perkutut yang diberi nama CAKRABUANA BIRD FARM tidak lupa kami ucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah membantu terbentuknya CAKRABUANA BIRD FARM dalam berproses selama ini baik secara moril maupun materil.

Perjalanan CAKRABUANA BIRD FARM selama ini tentu tidak luput dari berbagai kekurangan untuk itu kami mengharapkan masukan-masukan yang kiranya dapat membantu peningkatan kualitas dan produktifitasnya, sehingga kami dapat menyuguhkan yang terbaik bagi para penggemar Perkutut Indonesia .

Untuk mendukung "CAKRABUANA BIRD FARM" agar tetap eksis dijalur Budidaya Perkutut, kami mengharapkan lembaga- lembaga yang bergerak dalam bidang Budaya Indonesia atau pihak-pihak lain yang terkait agar dapat memberikan kesempatan kepada kami untuk mengekspresikan diri. Demikian pengantar dari kami, dengan harapan agar profile ini mendapat sambutan baik dari semua pihak. Atas adanya hal-hal yang kurang berkenan dalam profile ini tidak lupa kami mohon maaf.

Hormat Kami

CAKRABUANA BIRD FARM.

======================================================

CAKRABUANA  Bird Farm adalah sebuah Badan Usaha Budidaya Perkutut Indonesia yang terbentuk pada Bulan Desember 2000,  Didirikan atas dasar kecintaan terhadap Budaya Indonesia. Dibantu para pencinta Perkutut, Masing-masing personil memiliki berbagai latar belakang dan basic yang berbeda namun memiliki VISI dan MISI yang sama dalam pengembangan Seni Suara Burung Perkutut, CAKRABUANA Bird Farm berkeinginan mengembangkan Breeding Perkutut untuk dapat berpatisipasi dalam melestarikan Budaya Indonesia . Maka terbentuklah CAKRABUANA Bird Farm yang membawakan jenis Burung Perkutut Persilangan Indonesia dan Thailand yang sering di sebut Perkutut Bangkok, bernuansa dari berbagai Materi yang berbeda beda.
Tujuan CAKRABUANA Bird Farm mengembangkan Breeding jenis Perkutut ini adalah untuk menumbuhkan kembangkan minat dan pelestarian Budaya Indonesia dan meningkatkan kualitas Suara dan Produktifitas Burung Perkutut Bangkok dan Lokal (Indonesia), sehingga para pencinta suara agungan perkutut akan merasa menikmati dan puas dengan hasil produktifitas CAKRABUANA Bird Farm.

Dalam perwujudannya CAKRABUANA Bird Farm akan menyuguhkan suatu Produk Suara Agungan Perkutut yang menarik untuk dinikmati dan dikemas secara professional.
________________________________________________________________________________
CAKRABUANA Bird Farm menawarkan sebuah konsep Breeding untuk meramaikan Ragam Suara Perkutut. Konsep kami menyuguhkan Qualitas terbaik dengan penampilan profesional yang tidak hanya mementingkan keindahan harmonisasi Suara Agungan belaka tapi juga menampilkan suatu perfomance Agungan Suara Perkutut yang ATRAKTIF.

Dengan demikian Para Pencinta Burung Perkutut akan merasa Bangga dan merasa puas dari hasil Breeding CAKRABUANA Bird Farm, serta ingin kembali menumbuhkan kembangkan minat kepada para pencinta / penghoby nya Breeding yang baik serta berkesinambungan, .Besar harapan kami untuk bisa berkarya dan menyuguhkan sesuatu yang terbaik.

BaSE CamP
CAKRABUANA BIRD FARM
Contact Person : BUDIDAYA PERKUTUT BANGKOK MANAGEMENT



Phone :0878 782 66 819

Strategi berburu perkutut

Strategi berburu perkutut
  memilih perkutut sebenarnya tak terlalu sulit, tetapi juga sulit bagi orang yang kurang informasi soal perkutut. Memilih perkutut, untuk tahap awal terutama bagi pemula dapat di lakukan seperti pada muatan berikut ini. PertamaKedua penggemar harus Hobi terlebih dahulu atau setidaknya tertarik untuk menjadi pelestarinya dan jangan semata mata bisnis. dengarkan dan nikmati alunan suara perkutut dengan santai dan penuh kesabaran, dengan cara memantau saat di gantangkan, hingga bisa lebih dalam mengikuti suara yang di dendangkan.

Ke tiga Perkutut yang telah di pilih dan  sesuai hati nurani merupakan salah satu cermin si pemilik, oleh karena itu perkutut yang telah di pilih tersebut hendaknya di pelihara, dan di rawat dengan baik. Kenapa saat perawatan harus yang baik, hal ini di ibaratkan  seperti halnya saat kita merawat anggota badan kita perlu yang baik -baik, begitu pula seperti halnya dalam merwat anak serta istri, dengan perawatan yang serius, perkutut tentu perkutut akan  menjadi salah satu satu hiburan, setidaknya bisa menyenangkan. Ke empat Perkutut yang akan kita pelihara dan akan menjadi kelangenan tersebut, bila perlu amati pernah di pegangkah atau belum, bila sudah lanjutkan dan seringlah di pegang/di elus elus, dengan rasa kasih sayang kemudian juga di mandikan agar jinak. Bila belum pernah di pegang lakukan.
Ke lima pemburu perkutut, hendaknya juga perlu menanyakan pernahkah burung mendapat perlakuan  di bentak bentak/ di perlakukan dengan kasar. Bila perkutut pernah di rawat rewel maka burung akan berakibat mudah setres dan tidak akan betah saat di dalam sangkarnya sehingga malas bunyi. 
Ke enam Lihat soal kesehatannya, dan lihat lah pula bulu badan yang  tidak ngedop/kusam, perhatikan tingkah lakunya pemalas atau lincah. Bila kusam itu pertanda malas dan apik atau cerah berarti perkutut pertanda bagus. Ke tujuh dalam memilih perkutut dan berburu bisa dengan system Katurangan ( Bentuk fisik) bisa juga dengan system dengar. 

Untuk memilih perkutut yang layak untuk di dengarkan dan bisa enak di dengar dan menjadi suara hiburan hendaknya di pakai tips (DSP) DENGAR SUARA PERKUTUT Sedang Tips menggunakan Katuranggan saat memilih perkutut, biasanya juga di pakai orang yang ahli, namun tidak mengesampingkan DSP. Bagi yang masih awam berburu perkutut paling tepat dengan memakai Sistem dengar saja. Bila perkutut yang telah menjadi pilihan kita tersebut di rawat dengan baik serta telaten.
Maka burung akan menjadi bagian yang penting, sebab seperti falsapah orang Jawa ada (Ponco broto). Wismo,( artinya Rumah) Turonggo, ( Tumpakan) Kukilo, ( Burung) Garwo, ( Isteri ) ( Curigo) pusaka. ** semoga bermanfaat * team Red**   

Awas musim pancaroba, bisa membawa petaka kematian perkutut

Awas musim pancaroba, bisa membawa petaka kematian perkutut
Perkutut bisa terserang musim panca roba

Kini para peternak perkutut perlu berhati hati dalam merawat perkututnya, apalagi mempunyai piyik yang baru menetas, kegiatan dan penanganan yang ekstra ketat, perlu di jalankan bila ingin dalam beternak sukses.

Tahun 2010 ini musim pancaroba selalu menyelimuti keadaan. Berbeda dengan tahun tahun yang sebelumya musim kemarau dan musim penghujan dapat diprediksi. Tahun 2010 ini yang cuaca tak menentu kadang pagi hujan sore terang dan sebaliknya membuat kita sebagai peternak harus jeli dalam melihat situasi, agar dalam merawat perkutut dapat menekan angka kerugian atau bahkan kematian, karena cuaca yang kurang bersahabat.

Memang fenomena alam, manusia kita tak dapat tahu secara persis,  karena itu kehendak Tuhan Yang maha Esa, namun yang lebih pantas,  kita dalam merawat ternak di anjurkan untuk berusaha yang lebih baik dan menghindari musibah.

Data menunjukan di berbagai tempat ternak yang kami kunjungi dapat kami simpulkan sehabis keliling dari  beberapa daerah dan peternak,  semisal Ujang Bf Jogja,Wawan Widya Klaten dan beberapa peternak perkutut di Solo dan juga yang lainnya yang berhasil  kami koling Via Hp, hampir semua peternak mengalami gangguan di saat musim pancaroba seperti ini, bahkan bila penanganannya kurang cepat dan tepat banyak berujung perkutut mati yang mengakibatkan rugi.

Ciri burung terkena gangguan musim pancaroba dan penangannya
Burung yang terjangkit penyakit karena pancaroba, biasanya bulunya tampak berdiri dan kusam, warna juga tidak cerah, bila burung di pegang terasa kurus/gepeng /kerempeng,dan malas makan serta bunyi, bila mau makan dalam temboloknya juga terlihat kembung, (dan yang lebih parah terjadi berak hijau dan putih, biasanya 3 s/d 5 hari  burung akan mati, disinyalir 75 % juga kebanyakan, bila sudah ada tanda tanda seperti ini, di sekujur tubuh akan kaku alias mati)

Penanganannya : Bersihkan selalu kandang, tempat makan dan minum ganti pula minuman yang sudah lama/basi. Bagi yang sudah terkena seperti (red) di atas perlu di pisahkan ke tempat yang lain.
Periksa/di diaknosa seperti misal tembolok dan lainnya tersebut secara cermat. Kemudian sterelisasikan ke tempat yang lebih aman  terlindung dari segala  gangguan. Jauh kan dari angin yang berhembus, kemudian berikan lampu penerangan sebagai penghangat tubuh secukupnya. Bila ada sinar matahari jemur pula secukupnya (bagi yang sehat)  

Penanganan yang jelas terdeteksi terserang berak hijau/ Putih/kapur berikan obat obatan yang menyehatkan, obat tersebut bisa berupa pil, kapsul, cairan atau yang lainnya. Untuk obat alami bagi tembolok yang sudah terkena seperti dalam muatan ini, bisa di berikan jamu alternative yaitu berupa daun pepaya yang sudah di tumbuk untuk ambil airnya, kemudian di berikan perkutut tersebut, Cara pemberian gunakan speet untuk memyemburkan obat/jamu cairan tersebut dengan hati hati. Bagi burung yang sudah matiharus dijauhkan dan di kubur dalam, bila perlu di bakar atau di kubur  red*

P3SI AD/ART



P3SI AD/ART

Info ketentuan lengkap sesuai Buku Keputusan Munas XVII 2009 Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia (P3SI) :
  • program kerja;
  • anggaran dasar;
  • anggaran rumah tangga;
  • susunan pengurus p3si pusat;
  • tatacara konkurs dan penjurian;
  • bendara, lambang dan struktur organisasi

Kutipan PENDAHULUAN

Sebagai anggota maupun pengurus P3SI dari tingkat pusat, wilayah, daerah maupun sub daerah termasuk para juri/ perumus berkewajiban mengenal, mengerti dan memahami serta berkewajiban untuk menyebarluaskan semua ketentuan, landasan-landasan pokok yang tertuang dalam Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga, Tatacara Konkurs dan Penjurian Seni Suara Alam Burung Perkutut, Program Kerja dan seluruh peraturan-peraturan yang ditetapkan P3SI.
Maksud dari rangkuman hasil Musyawarah Nasional XVII 2009 P3SI adalah agar dapat dimengerti, dipahami dan dilaksanakan, dengan tujuan agar setiap kebijakan dalam pelaksanaannya akan lebih baik dan benar, baik tingkat pusat, wilayah, daerah maupun sub daerah.
.

.
Semoga dengan semangat persatuan dan kesatuan, kita junjung tinggi sportifitas dan norma-norma yang terkandung dalam semua peraturan demi kejayaan P3SI.
Semoga Allah Swt Tuhan Yang Maha Esa meridhoi setiap langkah dan niat baik kita bersama, amiin .. amiin .. amiiin .. ya robbal ‘aalamin.

CUT RING - PERKUTUT




Dalam komunitas penggemar perkutut ada istilah Cut ring, artinya perkutut yang memang sengaja tidak dipasangi cincin atau dilepas cincinnya. Perkutut Cut ring tersebut bisa hasil silangan lokal maupun produk silangan import. mengapa harus di Cut Ring ? Ada beberapa alasan dari peternak terkenal mengapa harus menjual burungnya harus dengan melepas cincin. Hal itu untuk menjaga kredibilitas dari peternak. Perlu diketahui bahwa peternak besar tiap bulan bisa menetaskan ratusan piyik. Piyik-piyik tersebut tidak semuanya baik, pasti ada yang jelek ( tersortir ). Sebelum melepas piyik atau bakalan ke pembeli biasanya peternak melakukan sortir. Dari ratusan ekor biasanya hanya 10 % yang tergolong bakal istimewa. Sortiran itu harus dilempar ke pasaran. Di situlah campur aduk, ada bakaln yang termasuk kategori bagus, sedang, dan jeblok. agar tidak diketahui nama peternakannya, biasanya peternak yang sudah terkenal sebelum menjual burung sortiran terlebih dahulu melepas cincin dari kaki perkutut. Lagi pula peternak merasa sayang kalau sortirannya dibuang percuma. Lebih baik dijual di pasaran, namun jelas tidak mungkin melempar sortiran lengkap dengan cincin karena bisa menjadi bumerang bagi peternakan tersebut.

Praktek pelepasan perkutut sortiran dipasaran ini bukan cuma dilakukan oleh peternak lokal saja, melainkan juga peternak-peternak top di Bangkok. Kemana perkutut-perkutut sortiran dilempar ? ternyata peternakan terkenal di Bangkok banyak melempar sortirannya ke Indonesia. Hal itu dikarenakan pasar perkutut paling besar adalah Indonesia. Walaupun perkutut Cut Ring merupakan burung sortiran, bukan berarti bahwa semua burung yang di sortir jelek sebab kemungkinan untuk ” meledak ” di konkurs masih ada, apalagi kalau sortiran tersebut dari peternakan terkenal. Seperti diketahui, penyortiran perkutut tersebut dilakukan oleh peternak setelah burung tersebut melewati masa ngurak ( brodol dulu ) yang pertama atau usia burung antara 4 – 5 bulan. Mengapa demikian ? Sebelum ngurak burung sulit diramalkan suaranya. Bisa saja pada saat piyik suaranya menandakan baik, tetapi setelah ngurak malah jeblok. Begitu juga sebaliknya. Tidak sedikit bakalan pada saat piyik suaranya kurang baik ternyata setelah melewati masa ngurak justru lebih baik. Oleh karena itu, selepas masa ngurak baru bisa diketahui apakah suara perkutut baik atau tidak.
Burung yang tidak baik inilah yang kemudian di Cut Ring. namun, bukan berarti yang Cut ring pasti jelek. Tidak jarang para penggemar yang paham pada perkutut justru lebih suka membeli perkutut Cut Ring dari peternakan terkenal. Dengan bekal pengetahuan dan keahlian merawat, penggemar tersebut bisa memilih bakalan yang nantinya bisa meledak di arena konkurs setelah dirawatnya.

Cut Ring sendiri bukan identik dengan burung berkualitas rendah karena banyak pula penggemar perkutut yang mempunyai burung juara justru dilepas ringnya untuk merahasiakan indukkannya maupun asal usul peternakannya. hal ini dilakukan dengan pertimbangan agar pemilik indukannya tidak tahu kalau hasil tangkarannya menjadi juara. Dengan demikian, pemilik burung juara tadi bisa tetap membeli saudara sedarah dari perkutut juara tersebut secara terus menerus dengan harga yang relatip murah. Maksud lain melepas ring pada burung juara adalah agar penggemar lain tidak berbondong-bondong menyerbu peternakan asal perkutut juara tadi untuk memesan saudara yang sedarah dari perkutut juara jadi, kalau sampai banyak penggemar yang mengetahui asal usul dari burung juara tadi, umumnya para penggemar perkutut dari berbagai daerah menyerbu ke peternakan asal burung juara sehingga terjadilah booking maupun inden yang berkepanjangan.

Bagi penangkar, jika hasil tangkarannya menjadi juara dan banyak pemesan yang datang bisa dipastikan akan menaikkan harga burungnya menjadi puluhan kali lipat dari harga sebelumnya. Dengan dasar itulah bisa disimpulkan bahwa belum tentu perkutut yang di Cut Ring adalah perkutut kelas rendah. Apalagi kalau perkutut tersebut di jual di peternakan atau show room bergengsi dengan harga ratusan ribu sampai jutaan rupiah, bisa dipastikan perkutut tersebut berkualitas baik.

KONKURS PERKUTUT




Konkurs merupakan wujud pengukuran keindahan suara perkutut hasil peternakan, pemeliharaan, dan perawatan. Konkurs diselenggarakan oleh P3SI. Pelaksanaannya ada beberapa tingkat yang disesuaikan dengan lingkupnya. Penyelengaraan konkurs perkutut diatur oleh P3SI ( Persatuan Pelestari Perkutut Seluruh Indonesia ). Organisasi ini bersifat Non politik dan non komersial. Organisasi ini dibentuk dengan tujuan antara lain menghimpun para pelestari perkutut dalam satu wadah organisasi yang teratur, menyebarluaskan kecintaan seni suara perkutut, mengembangkan ilmu pengetahuan perkutut (termasuk peternakan, pelestarian, dan penjurian ), menanamkan rasa setia kawan san semangat gotong royong di antara penggemar perkutut, serta menyelenggarakan konkurs perkutut secara berkala dan teratur.

Kedudukan pengurus pusat P3SI di ibukota ( Jakarta ). Pengurus pusat membentuk koordinator wilayah ( Korwil ) pada setiap propinsi, kordinator daerah ( Korda ) pada setiap kotamadya dan kabupaten, serta Sub-korda di setiap kecamatan.
Pelaksanaan konkurs perkutut meliputi tata cara penyelenggaraan, tata cara penjurian, dan sistem penilaian suara perkutut. Keseluruhannya dihimpun dalam satu ketetapan, yaitu Tata cara konkurs dan penjurian P3SI. Jenjang konkurs menurut pedoman P3SI dibedakan 4 tingkat, yaitu lokal, regional, besar dan nasional.
Konkurs lokal dilaksanakan oleh Sub-korda. Penyelenggaraanya dianjurkan sebanyak mungkin. Konkurs ini bersifat penggalakan karena diutamakan untuk memberi peluang kepada perkutut baru yang belum terlatih. Diharapkan setelah mengikuti konkurs lokal, nantinya dapat ikut serta dalam konkurs regional, besar, dan nasional. Bagi anggota atau penggemar perkutut baru dan penggemar berekonomi lemah, ajang ini merupakan kesempatan yang bagus untuk latihan bagi perkututnya. Dalam konkurs ini, jumlah kerekan yang dipasang bebas, tidak dibatasi, sesuai dengan kebutuhan yang ada.

Konkurs regional adalah konkurs yang diselenggarakan untuk memperebutkan kejuaraan daerah, seperti piala Bupati, piala Walikota, maupun piala HUT Kota setempat. Konkurs ini diselenggarakan oleh Korda. Dalam pelaksanaan konkurs regional, arena lomba berupa lapangan terbuka, berbentuk blok persegi empat, (5 X 5 atau 5 X 6 m). Tinggi kerekan 7-7,5m. Jarak antar kerekan 4-5 m. Penilaian dipertanggung-jawabkan oleh 3 atau 4 juri penilai yang terdiri dari 2 koordinator juri, 2 atau 1 orang dewan juri. Juri tersebut dibantu oleh penancap bendera yang jumlahnya 4 orang atau sesuai kebutuhan. Perkutut yang dilombakan disebut berbunyi dan mulai diberi nilai bila telah berbunyi berturut-turut sedikitnya 5 kali.

Konkurs Besar adalah konkurs yang diselenggarakan untuk memperebutkan kejuaraan wilayah yang dikaitkan dengan peringatan hari-hari besar nasional, seperti HUT RI, Hari Pahlawan, Hari Kesaktian Pancasila. Konkurs ini dibedakan dua jenis, yaitu konkurs besar terjadwal dan konkurs besar atas permintaan Korwil P3SI. Dalam Penyelenggaraannya, lapangan dibagi dalam blok persegi empat berukuran 5 m X 5 m atau 6 m X 6 m. Tinggi kerekan 7 – 7,5 m dengan jarak antar kerekan 4 – 5 m. Jumlah kerekan disesuaikan dengan kebutuhan. Penilaian dipertanggung-jawabkan oleh 4 orang juri penilai, 2 koordinator juri, 1-2 orang dewan juri, dan 4 orang pembantu penancap bendera. Syarat burung mulai diberi nilai adalah setelah burung berbunyi berturut-turut sedikitnya 8 kali.

Konkurs Nasional dilaksanakan untuk memperebutkan kejuaraan tingkat nasional, seperti perebutan piala kejuaraan nasional P3SI (Kejurnas), piala hari ulang tahun P3SI dan piala Hari Lingkungan Hidup. Masing-masing konkurs tersebut dilakukan setahun sekali. Sebagai pelaksanaannya yaitu Korda-Korda yang jadwalnya digilir. Subkorda tidak dibenarkan sebagai pelaksana. Konkurs Nasional maksimal terdiri 144 kerekan. Bentuk tiap-tiap blok berupa persegi empat (5 X 5 atau 6 X 6 m). Tinggi kerekan 7 – 7,5 m. Jarak antar kerekan 4-5 m. Penilaian dipertanggung jawabkan oleh 4 orang juri penilai, 2 orang koordinator juri, 2 orang dewan juri, dan 2 orang pembantu penancap bendera. Syarat burung berbunyi dan mulai diberi nilai setelah berturut-turut berbunyi sedikitnya 8 kali. Burung perkutut yang telah mendapatkan juara nasional maupun juara besar tidak dibenarkan untuk diikutsertakan dalam kejuaraan konkurs lokal. Dengan adanya perbedaan ketentuan-ketentuan pada tiap-tiap konkurs, rasa bangga pemilik burungpun akan berbeda-beda bila burungnya mendapat juara.

Berdasarkan usia dan prestasi perkutut yang disertakan, konkurs perkutut dibedakan atas 3 kelas, yaitu konkurs piyik, yunior, dan senior. Konkurs piyik pada umumnya digelar pada hari Sabtu sore, menjelang lomba konkurs senior atau yunior yang berlangsung pada esok pagi harinya. Dengan demikian, konkurs piyik telah berkembang menjadi konkurs sore. Kelemahan konkurs sore untuk piyik adalah banyak piyik yang terkena stress karena kondisi fisik yang belum sekuat perkutut dewasa. selama ini, belum ada aturan baku untuk konkurs piyik. Bunyi piyik tak mungkin gacor seperti perkutut dewasa yang mampu berbunyi sampai 5-6 kali berturut-turut. Paling banter kemampuan piyik hanya berbunyi 2-3 kali saja.

MAKNA BENDERA KONCER - KONKURS PERKUTUT

MAKNA BENDERA KONCER


Suara perkutut baru dinilai setelah memperoleh bendera tanda bunyi. Untuk membedakan burung yang bunyi di babak pertama, kedua, ketiga, dan keempat, warna bendera yang diberikan berbeda-beda. Untuk babak pertama, biasanya bendera segitiga yang diberikan berwarna putih, sedangkan untuk babak kedua merah, babak ketiga hijau, dan babak keempat kuning.

Setelah mendapat bendera tanda bunyi, juri terus memantau perkembangan suara perkutut. Kalau layak ditingkatkan, juri akan memberitahukan pada penancap bendera untuk memberikan bendera koncer satu warna yang berukuran lebih besar dibandingkan bendera tanda bunyi. Bendera koncer satu warna (hijau) ini sebagai pertanda bahwa burung tersebut sudah mendapat nilai 42.

Burung yang gacor (bunyi terus) dan bunyinya makin lama semakin bagus, nilainya dapat ditambah, tetapi harus menunggu burung itu berbunyi sampai empat kali berturut-turut. Apabila telah layak nilainya dinaikkan, bendera koncer satu warna dicabut, diganti bendera koncer dua warna (hijau di bagian bawah dan kuning di atasnya). Bendera ini berarti nilainya naik menjadi 42,5. Untuk menambah bendera dua warna menjadi tiga warna (merah, kuning, hijau) yang berarti jumlah nilainya 43, tidak bisa diputuskan oleh seorang juri penilai saja. Prosedur penilaiannya sebagai berikut :

Burung telah berbunyi sekurang-kurangnya delapan kali berturut-turut dan semua unsur suara yang masuk dalam kategori penilaian harus terpenuhi. Bunyinya tanpa salah dan pembagiannya pas, hal ini menyangkut aspek suara depan, tengah, dan ujung.
Juri penilai mengusulkan kepada koordinator juri agar ikut mendengarkan suaranya.
Koordinator membubuhkan paraf persetujuan dalam lembar penilaian.
Apabila burung bersangkutan layak dinaikkan nilainya, koordinator juri segera memerintahkan petugas untuk mencabut bendera koncer dua warna dan menggantinya dengan bendera koncer tiga warna (hijau, kuning, biru). Dengan demikian nilainya menjadi 43.
Bendera koncer bisa ditambahkan menjadi empat warna, asalkan kualitas burung masih layak untuk diberi nilai lebih tinggi. Bendera koncer empat warna (putih, merah, kuning, dan hijau) dilengkapi dengan gombyok kecil pada bagian atasnya. Bendera ini menandakan total nilai yang diraih 43,5. Pemberian bendera empat warna berikut gombyok kecil melalui prosedur sebagai berikut :
* Burung telah delapan kali manggung berturut-turut tanpa salah dan memenuhi syarat keindahan.
* Diusulkan oleh juri atau koordinator kepada koordinator lain atau ketua (dewan) juri.
* Penilaiannya disetujui oleh dua orang koordinator atau seorang koordinator dan ketua juri.
Bendera lima warna merupakan bendera empat warna (putih, merah, kuning, dan hijau) dengan gombyok besar. Burung yang mendapat bendera ini berarti memperoleh nilai 44. Burung dengan kualitas yang pas-pasan sulit memperoleh bendera lima warna. Untuk mendapatkan bendera ini, burung harus memenuhi syarat yaitu ; gacor 10 kali berturut-turut tanpa salah dan disetujui oleh seorang juri dan dua orang koordinator.
Bendera koncer lima warna dengan gombyok besar dua warna di bagian atas hanya bisa diraih oleh burung yang sudah lolos dengan meraih bendera lima warna dengan gombyok besar satu warna. Bendera koncer lima waran dengan gombyok besar dua warna diberikan bila jumlah nilai yang diperoleh 44,5. Bendera ini hanya akan diraih oleh beberapa ekor burung saja, terutama di babak ketiga atau di babak keempat saja. Bendera lima warna plus ini bisa diraih bila; burung berbunyi sepuluh kali berturut-turut tanpa salah dan diusulkan oleh koordinator juri serta ketua dewan juri menyertakan tanda tangannya sebagai pengesahan.

Bendera yang paling istimewa adalah bendera koncer lima warna dengan gombyok besar dua warna dan satu bola ping pong di atasnya. Burung yang mendapat bendera ini benar-benar istimewa karena mempunyai nilai bulat 45. Pemberian total nilai 45 ini sangat jarang terjadi sebab bendera istimewa ini hanya diberikan untuk burung yang sudah lolos meraih nilai 44,5. Nilai tertinggi ini masih layak naik setengah poin lagi sehingga menjadi 45. Masing-masing unsur penilaian, yaitu suara depan, tengah, ujung, kualitas suara, dan iramanya, memperoleh nilai 9 (nilai maksimal). Apabila dalam perhitungan terakhir terjadi nilai draw (sama), misalnya sama-sama bernilai 44, tugas para perumus yang berhak menentukan juaranya. Berdasarkan peraturan P3SI, pemenangnya adalah burung yang memiliki backing nilai tambah dibandingkan lawannya. Misalnya, burung A pernah menyabet nilai 44,5 di babak kedua, sedangkan di babak lainnya kurang dari angka tersebut. Adapun burung B tidak pernah menyabet nilai setinggi itu selama 4 babak lomba. Walaupun total nilai empat babak dibagi rata jumlahnya sama (44), burung A ditetapkan sebagai juaranya.


TANDA-TANDA PENGHARGAAN

Pemenang dalam konkurs berhak mendapat tanda penghargaan yang berupa piala/trophy, medali, dan piagam penghargaan. Tanda-tanda penghargaan bagi tiap jenjang konkurs dibedakan sebagai berikut :
Untuk Konkurs Nasional, sebuah piala/trophy bergilir dan 30 buah piala/trophy tetap. Sekurang-kurangnya 5 buah medali emas 22 karat, masing-masing seberat 5 gram, 3 gram, dan 2 gram. Piagam pemenang dari pengurus pusat P3SI.
* Untuk Konkurs Besar, sebuah piala bergilir dan 30 piala/trophy tetap. Sekurang-kurangnya 3 buah medali emas 22 karat, masing-masing seberat 5 gram, 3 gram, dan 2 gram. Piagam pemenang dari pengurus Korwil P3SI setempat.
* Untuk Konkurs Regional, 30 puluh buah piala/trophy tetap. Piagam pemenang dari pengurus Korda P3SI setempat.
* Untuk Konkurs Lokal, Piala/Trophy atau hadiah lainnya yang dapat diatur menurut kemampuan dan kondisi Korda/Sub-Korda P3SI setempat. Piagam penghargaan dan pengurus Korda P3SI setempat.
 
Support : Creating Website | Budidaya | Perkutut
Copyright © 2013. JUAL KUTUT BANGKOK - All Rights Reserved
Budidaya Perkutut Published by Jayalif CakraBuana
BIRD FARM INDONESIA