Dalam komunitas penggemar perkutut ada istilah Cut ring, artinya perkutut yang memang sengaja tidak dipasangi cincin atau dilepas cincinnya. Perkutut Cut ring tersebut bisa hasil silangan lokal maupun produk silangan import. mengapa harus di Cut Ring ? Ada beberapa alasan dari peternak terkenal mengapa harus menjual burungnya harus dengan melepas cincin. Hal itu untuk menjaga kredibilitas dari peternak. Perlu diketahui bahwa peternak besar tiap bulan bisa menetaskan ratusan piyik. Piyik-piyik tersebut tidak semuanya baik, pasti ada yang jelek ( tersortir ). Sebelum melepas piyik atau bakalan ke pembeli biasanya peternak melakukan sortir. Dari ratusan ekor biasanya hanya 10 % yang tergolong bakal istimewa. Sortiran itu harus dilempar ke pasaran. Di situlah campur aduk, ada bakaln yang termasuk kategori bagus, sedang, dan jeblok. agar tidak diketahui nama peternakannya, biasanya peternak yang sudah terkenal sebelum menjual burung sortiran terlebih dahulu melepas cincin dari kaki perkutut. Lagi pula peternak merasa sayang kalau sortirannya dibuang percuma. Lebih baik dijual di pasaran, namun jelas tidak mungkin melempar sortiran lengkap dengan cincin karena bisa menjadi bumerang bagi peternakan tersebut.
Praktek pelepasan perkutut sortiran dipasaran ini bukan cuma dilakukan oleh peternak lokal saja, melainkan juga peternak-peternak top di Bangkok. Kemana perkutut-perkutut sortiran dilempar ? ternyata peternakan terkenal di Bangkok banyak melempar sortirannya ke Indonesia. Hal itu dikarenakan pasar perkutut paling besar adalah Indonesia. Walaupun perkutut Cut Ring merupakan burung sortiran, bukan berarti bahwa semua burung yang di sortir jelek sebab kemungkinan untuk ” meledak ” di konkurs masih ada, apalagi kalau sortiran tersebut dari peternakan terkenal. Seperti diketahui, penyortiran perkutut tersebut dilakukan oleh peternak setelah burung tersebut melewati masa ngurak ( brodol dulu ) yang pertama atau usia burung antara 4 – 5 bulan. Mengapa demikian ? Sebelum ngurak burung sulit diramalkan suaranya. Bisa saja pada saat piyik suaranya menandakan baik, tetapi setelah ngurak malah jeblok. Begitu juga sebaliknya. Tidak sedikit bakalan pada saat piyik suaranya kurang baik ternyata setelah melewati masa ngurak justru lebih baik. Oleh karena itu, selepas masa ngurak baru bisa diketahui apakah suara perkutut baik atau tidak.
Burung yang tidak baik inilah yang kemudian di Cut Ring. namun, bukan berarti yang Cut ring pasti jelek. Tidak jarang para penggemar yang paham pada perkutut justru lebih suka membeli perkutut Cut Ring dari peternakan terkenal. Dengan bekal pengetahuan dan keahlian merawat, penggemar tersebut bisa memilih bakalan yang nantinya bisa meledak di arena konkurs setelah dirawatnya.
Cut Ring sendiri bukan identik dengan burung berkualitas rendah karena banyak pula penggemar perkutut yang mempunyai burung juara justru dilepas ringnya untuk merahasiakan indukkannya maupun asal usul peternakannya. hal ini dilakukan dengan pertimbangan agar pemilik indukannya tidak tahu kalau hasil tangkarannya menjadi juara. Dengan demikian, pemilik burung juara tadi bisa tetap membeli saudara sedarah dari perkutut juara tersebut secara terus menerus dengan harga yang relatip murah. Maksud lain melepas ring pada burung juara adalah agar penggemar lain tidak berbondong-bondong menyerbu peternakan asal perkutut juara tadi untuk memesan saudara yang sedarah dari perkutut juara jadi, kalau sampai banyak penggemar yang mengetahui asal usul dari burung juara tadi, umumnya para penggemar perkutut dari berbagai daerah menyerbu ke peternakan asal burung juara sehingga terjadilah booking maupun inden yang berkepanjangan.
Bagi penangkar, jika hasil tangkarannya menjadi juara dan banyak pemesan yang datang bisa dipastikan akan menaikkan harga burungnya menjadi puluhan kali lipat dari harga sebelumnya. Dengan dasar itulah bisa disimpulkan bahwa belum tentu perkutut yang di Cut Ring adalah perkutut kelas rendah. Apalagi kalau perkutut tersebut di jual di peternakan atau show room bergengsi dengan harga ratusan ribu sampai jutaan rupiah, bisa dipastikan perkutut tersebut berkualitas baik.
0 comments:
Post a Comment